Batik Cirebon bisa dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1. Batik Pesisir
Ciri dari batik ini biasanya lebih berani menampilkan warna cerah dan terang seperti: merah, kuning, hijau, biru, dsb. Hampir seperti batik Pekalongan. Adapun motifnya sebagian besar diambil dari flora dan fauna baik darat ataupun laut.
2. Batik Keraton
Warna batik keraton biasanya warna dasar krem atau warna tipis. Sedangkan warna motifnya adalah hitam, biru tua, dan coklat soga.
Adapun motifnya banyak didominasi dengan ornamen wadasan yang diambil dari kata wadasan(batu cadas).
Di sini perlu dicatat bahwa pertumbuhan dan perkembangan batik Cirebon nyatanya memiliki kedua klasifikasi tersebut di atas yaitu memiliki batik Pesisiran dan juga memiliki batik Kratonan.
Hal tersebut dikarenakan secara geografis, Cirebon terletak di tepi pantai, namun Cirebon memiliki kraton yaitu Kraton Kesepuhan, Kanoman, Keprabonan dan Kecerbonan. Kenyataan ini adalah bukti betapa uniknya batik Cirebon. Keunikan ini pun didukung dengan adanya kontak budaya Cirebon dengan budaya lain seperti Cina, Hindu dan Islam sehingga budaya ini mempengaruhi budaya Cirebon termasuk di dalamnya batik.
Ada banyak ragam hias batik Cirebon dari yang klasik hingga perkembangan sekarang, maka sepantasnyalah apabila kita sebagai pewaris tradisi batik Cirebon berkeinginan untuk menggali motif-motif lama agar kelestarian tetap terjaga.
Namun kita menyadari bahwa perkembangan dapat juga dipengaruhi oleh kemauan pasar sehingga untuk membedakan ciri-ciri batik khas Cirebon tampaknya agak sulit bagi orang yang tidak menggeluti batik.
Hanya ada tiga daerah di Jawa Barat yang kelihatan tidak terpengaruh oleh perkembangan saat ini baik tata warna maupun motifnya yaitu Indramayu, Tasik, dan Garut. Namun demikian, semuanya masih tetap disukai konsumen lokal maupun Mancanegara, terbukti sampai sekarang masih tetap bisa bersaing dengan batik-batik daerah lainnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
keren,, semoga batik cirebon tetap menjadi populer,,
BalasHapus